Terharu saat Ibu asuhku Marissa Haque bercerita ia diminta Gubernur Akpol saat itu Bapak Irjenpol Sutjiptadi mengajar di Akademi Polisi yang berlokasi di kota Semarang, Jawa Tengah dekat kampus baru Ayahku Ikang Fawzi dan Ibuku Marissa Haque menyelesaikan program MBA nya.
Sejauh yang saya ketahui, Ibu asuhku Marissa Haque tidak mencari uang dari hasil honorariumnya mengajar, namun pengabdian kepada negara katanya. Juga bukan karena dulu karena salah seorang mantan kekasihnya saat kuliah adlaah seorang taruna polisi katanya selalu sembari bercanda riang.
Berita dibawah ini adalah saduran yang saya dapatkan dari situs yang ada di internet beberapa saat lalu:
Marissa Haque Ibu Asuhku Jadi Dosen Akpol
Senin, 23 Juni 2008 17:11 WIB
Pekanbaru (ANTARA News) - Aktris yang kini aktif sebagai politisi, Marissa Haque, mengatakan bahwa dirinya sangat terobsesi mengajar para taruna kepolisian, dan tidak lama lagi keinginannya terwujud lantaran menjadi dosen di Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang. "Saya mulai mengajar mulai Agustus besok," kata Marissa Haque, di Pekanbaru, Riau, Senin.Istri penyanyi Ikang Fawzi itu mengatakan, kesempatan untuk mengajar itu ditawarkan langsung oleh Gubernur Akpol, Irjen Pol. Sutjiptadi, yang juga mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau.
Marissa mengatakan, memiliki kedekatan dengan Sutjiptadi karena seringkali bolak-balik ke Riau untuk keperluan disertasinya yang membahas tentang pembalakan kayu liar.
"Dia sudah saya anggap sebagai ayah kedua karena hampir dua tahun saya bolak-balik ke Riau," ujar politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu. Perempuan kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), itu mengatakan alasannya menerima tawaran menjadi dosen bukanlah karena besarnya honor yang akan diterimanya. Kesempatan itu, ujarnya, akan digunakan untuk membentuk pola pikir taruna kepolisian sebagai calon pamong yang baik bagi masyarakat. Di Akpol, Marissa akan mengajar mata kuliah kriminologi politik. (*) COPYRIGHT © 2008
Sumber: http://www.antara.co.id/view/?i=1214215900&c=SBH&s=
Jumat, 18 Desember 2009
Jihad Politik-Hukum Ibu Asuhku Marissa Haque Melawan Oknum Polri Jahat
30/4/2008 15:33 WIB
Marissa Haque Adukan Penyidik Polda Metro Jaya ke Mabes Polri
Dewi Rachmawati - Jakarta, Marissa Haque mengadukan Penyidik Unit Keamanan Negara Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri. Pengaduan itu karena Penyidik Unit Keamanan Negara Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya dinilai tidak pernah serius mengusut kasus dugaan ijazah palsu Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Demikian dikatakan Marissa Haque di Mabes Polri Jakarta, Rabu (30/4).
Ia menuturkan, kasus dugaan ijazah palsu Gabernur Banten terjadi pada 3 Maret lalu namun belum sekalipun Ratu Atut dipanggil dan dimintai keterangannya oleh Penyidik Polda Metro Jaya. Oleh karena itu Marissa dengan didampingi Ketua DPP IKADIN bidang HAM Djonggi M. Simorangkir dan Khairil Poloan mengadukan Penyidik Polda Metro Jaya, yaitu Kepala Satuan Keamanan Negara Polda Metro Jaya AKBP Tornagogo Sihombing, Kepala Unit V Kompol Joko dan Kepala Unit IV Satuan Keamanan Negara Direktorat Kriminal Umum Kompol Asep ke Divisi Propam Mabes Polri.
Menurut Marissa, ketiga Perwira Penyidik Polda Metro Jaya tersebut akan dipanggil Propam Mabes Polri pada Jumat depan guna dimintai keterangan. Ia juga menduga, pihak penyidik mendapat tekanan dari pihak-pihak tertentu yang menginginkan agar pengusutan kasus ijazah palsu Ratu Atut Chosiyah tersebut dihentikan. (der)
Sumber: http://www.elshinta.com/v2003a/readnews.htm?id=49415&i=105&qr
Marissa Haque Adukan Penyidik Polda Metro Jaya ke Mabes Polri
Dewi Rachmawati - Jakarta, Marissa Haque mengadukan Penyidik Unit Keamanan Negara Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri. Pengaduan itu karena Penyidik Unit Keamanan Negara Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya dinilai tidak pernah serius mengusut kasus dugaan ijazah palsu Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Demikian dikatakan Marissa Haque di Mabes Polri Jakarta, Rabu (30/4).
Ia menuturkan, kasus dugaan ijazah palsu Gabernur Banten terjadi pada 3 Maret lalu namun belum sekalipun Ratu Atut dipanggil dan dimintai keterangannya oleh Penyidik Polda Metro Jaya. Oleh karena itu Marissa dengan didampingi Ketua DPP IKADIN bidang HAM Djonggi M. Simorangkir dan Khairil Poloan mengadukan Penyidik Polda Metro Jaya, yaitu Kepala Satuan Keamanan Negara Polda Metro Jaya AKBP Tornagogo Sihombing, Kepala Unit V Kompol Joko dan Kepala Unit IV Satuan Keamanan Negara Direktorat Kriminal Umum Kompol Asep ke Divisi Propam Mabes Polri.
Menurut Marissa, ketiga Perwira Penyidik Polda Metro Jaya tersebut akan dipanggil Propam Mabes Polri pada Jumat depan guna dimintai keterangan. Ia juga menduga, pihak penyidik mendapat tekanan dari pihak-pihak tertentu yang menginginkan agar pengusutan kasus ijazah palsu Ratu Atut Chosiyah tersebut dihentikan. (der)
Sumber: http://www.elshinta.com/v2003a/readnews.htm?id=49415&i=105&qr
Jihad Penegakan Hukum Ibu Asuhku Marissa Haque Melawan (Dugaan) Pidana Ijazah Palsu Ratu Atut Chosiyah
Kami sekeluarga sangat khawatir akan jihad hukum yang sangat berbahaya Ibu Asuhku Marissa Haque dalam melawan (dugaan) delik pidana Ijazah ASPAL (Asli tapi Palsu) Ratu Atut Chosiyah, SE
[GoSpot] Marissa Haque geram laporannya dihentikan penyidikannya. 17/12/2008
Komunikasi Politik Ibu dan Ayah Asuhku di Pos Kota
Mei 28, 2009 by dimas
JAKARTA (Pos Kota) – Pasangan artis cantik Marissa Haque dan rocker ganteng Ikang Fawzi sama-sama sibuk di dunia politik dan hiburan. Tapi, mereka tetap harmonis termasuk dalam urusan ranjang.
Apa rahasianya? “Kami saling terbuka dan tetap menjaga komunikasi. Perlu juga ada variasi,” ujar Ikang yang sudah menikah lebih dari seperempat abad, saat dialog bersama On Clinic, Rabu (27/5).
Bagi Ikang, seks dalam kehidupan pasangan suami istri, hal yang penting dan harus terus dijaga. Sebab seks mampu menimbulkan gairah dan semangat hidup. Seks yang tidak bergairah memicu timbulnya perselingkuhan dan perceraian.
Menurut data On Clinic, sekitar lima juta pria di Indonesia saat ini menderita disfungsi ereksi. Namun baru sekitar 200 ribu yang ditangani dengan benar melalui pertolongan medis. “Ada jutaan pria di luar sana yang impoten namun tidak diobati. Mereka memilih mengonsumsi obat kuat secara sembarangan,” ujar Dr Johny Gosyanto, konsultan medis On Clinic. (inung/ak/aw)
Label:
Ikang Fawzi,
Isabella fawzi,
Marissa Haque,
Politik Komunikasi,
Sex
Ujian Ketangguhan Berpolitik Ikang Fawzi Ayah Asuhku Tercinta: Bella Fawzi
Kamis, 23 Oktober 2008, 06:59 WIB
KPU Atur Nama Calon Sesuai KTP.
VIVAnews - Calon anggota legislatif Ahmad Zulfikar Fawzi alias Ikang Fawzi keberatan Komisi Pemilihan Umum menetapkan nama calon di dalam surat suara harus sesuai kartu tanda penduduk. Menurut calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Amanat Nasional itu, yang dipilih rakyat manusia, bukan namanya.
"Subjek hukumnya kan manusianya, bukan namanya! Kalau bicara manusianya, Ada yang manggil namanya Zul, ada Ahmad, ada Ikang. Tapi ya ini juga orangnya," kata rocker itu ditemui VIVAnews beberapa waktu lalu di Jakarta. "Kita harus membantu masyarakat dalam mengenali ini. Pakai alias tidak masalah," tambah calon nomor urut 1 dari daerah Pemilihan Banten I itu.
Ikang Fawzi: Rakyat Pilih Manusia, Bukan Nama.
Seharusnya, menurut suami Marissa Haque itu, Komisi Pemilihan Umum memudahkan masyarakat mengenali calonnya. Untuk itu, Ikang sudah menyalurkan aspirasinya ini ke PAN untuk disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum. Dan Ikang menambahkan, persoalan nama ini bukan semata persoalan dia pribadi tapi juga calon-calon lain yang memiliki nama alias yang lebih terkenal daripada nama aslinya.
"Ini bagaimana cara kita melayani masyarakat dengan baik. Ini kan masalah orang-orang yang takut dengan kehadiran kami. Apalagi setelah melihat (survei) Lembaga Survei Indonesia, bagaimana keberpihakan masyarakat pada kami. Tapi saya yakin, alias akan dibolehkan," tandasnya. Survei LSI membuktikan, artis-artis lebih populer dari pada sejumlah politisi kawakan seperti Ferry Mursyidan Baldan dan Priyo Budi Santoso. Dalam survei itu, Ketua DPR berada di urutan nomor 1, lalu diikuti Eko Patrio, Marissa Haque, Adjie Massaid dan Ikang Fawzi.•
Sumber: VIVAnews
KPU Atur Nama Calon Sesuai KTP.
VIVAnews - Calon anggota legislatif Ahmad Zulfikar Fawzi alias Ikang Fawzi keberatan Komisi Pemilihan Umum menetapkan nama calon di dalam surat suara harus sesuai kartu tanda penduduk. Menurut calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Amanat Nasional itu, yang dipilih rakyat manusia, bukan namanya.
"Subjek hukumnya kan manusianya, bukan namanya! Kalau bicara manusianya, Ada yang manggil namanya Zul, ada Ahmad, ada Ikang. Tapi ya ini juga orangnya," kata rocker itu ditemui VIVAnews beberapa waktu lalu di Jakarta. "Kita harus membantu masyarakat dalam mengenali ini. Pakai alias tidak masalah," tambah calon nomor urut 1 dari daerah Pemilihan Banten I itu.
Ikang Fawzi: Rakyat Pilih Manusia, Bukan Nama.
Seharusnya, menurut suami Marissa Haque itu, Komisi Pemilihan Umum memudahkan masyarakat mengenali calonnya. Untuk itu, Ikang sudah menyalurkan aspirasinya ini ke PAN untuk disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum. Dan Ikang menambahkan, persoalan nama ini bukan semata persoalan dia pribadi tapi juga calon-calon lain yang memiliki nama alias yang lebih terkenal daripada nama aslinya.
"Ini bagaimana cara kita melayani masyarakat dengan baik. Ini kan masalah orang-orang yang takut dengan kehadiran kami. Apalagi setelah melihat (survei) Lembaga Survei Indonesia, bagaimana keberpihakan masyarakat pada kami. Tapi saya yakin, alias akan dibolehkan," tandasnya. Survei LSI membuktikan, artis-artis lebih populer dari pada sejumlah politisi kawakan seperti Ferry Mursyidan Baldan dan Priyo Budi Santoso. Dalam survei itu, Ketua DPR berada di urutan nomor 1, lalu diikuti Eko Patrio, Marissa Haque, Adjie Massaid dan Ikang Fawzi.•
Sumber: VIVAnews
Ibu Angelina Sondakh adalah Seniorku Adik Asuhkusi FISIP-UI: Isabella Fawzi
Ada juga contoh artis lain yang sekolahnya benar. Orang tersebut adalah salah satu kawan baik kedua orang tua asuhku, ia bernama Angelina Sondakh.
http://tv.detik.com/index.php?fa=content.main&k=061009905&id=TURrd09ESTVOalF3SXpJd01Ea3ZNRGd2
Kebetulan pula saya memiliki kesamaan minat dengan Ibu Angie tersebut. Yaitu mempelajari ilmu komunikasi serta menjadi mahasiswi di Universitas Terbuka (UT). Saya ingin sepintar Ibu Angie... insya Allah...
http://tv.detik.com/index.php?fa=content.main&k=061009905&id=TURrd09ESTVOalF3SXpJd01Ea3ZNRGd2
Kebetulan pula saya memiliki kesamaan minat dengan Ibu Angie tersebut. Yaitu mempelajari ilmu komunikasi serta menjadi mahasiswi di Universitas Terbuka (UT). Saya ingin sepintar Ibu Angie... insya Allah...
Berpolitik Demokrasi Sejak di Dalam Rumah: Pelajaran dari Kedua Ortu Asuhku Ikang & Marissa
Marissa Haque PPP & Ikang Fawzi PAN dalam Pileg 2009.
http://video.okezone.com/play/2009/04/10/234/8967/marissa-ikang-nyontreng-di-tempat-berbeda
Pelajaran Berpolitik Mulai dari Rumah Sendiri: Data Primer dari Kedua Ayah-Ibu Asuhku Ikang Fawzi (PAN) dan Marissa Haque (PPP).
Serunya mempunyai pengalaman berbeda poltik didalam rumah. Itulah sesungguhnya demokrasi nsejatinya. Tempat berbeda dapil ternyata tetap dapat membuat perkawinan Ayah & Ibu asuhku bertahan kok sampai 25 tahun ini.
Lihatlah kebahagiaan mereka berdua, saya merasakan pasangan ayah-ibu asuhku itu adalah deviant-positive dari kebanyakan pasangan artis Indonesia lainnya... insya Allah...
*Sejak sebelum reformasi Ayah asuhku sudah dekat dengan teman-teman pergerakannya di PAN (Partai Amanat Nasional).
http://video.okezone.com/play/2009/04/10/234/8967/marissa-ikang-nyontreng-di-tempat-berbeda
Pelajaran Berpolitik Mulai dari Rumah Sendiri: Data Primer dari Kedua Ayah-Ibu Asuhku Ikang Fawzi (PAN) dan Marissa Haque (PPP).
Serunya mempunyai pengalaman berbeda poltik didalam rumah. Itulah sesungguhnya demokrasi nsejatinya. Tempat berbeda dapil ternyata tetap dapat membuat perkawinan Ayah & Ibu asuhku bertahan kok sampai 25 tahun ini.
Lihatlah kebahagiaan mereka berdua, saya merasakan pasangan ayah-ibu asuhku itu adalah deviant-positive dari kebanyakan pasangan artis Indonesia lainnya... insya Allah...
*Sejak sebelum reformasi Ayah asuhku sudah dekat dengan teman-teman pergerakannya di PAN (Partai Amanat Nasional).
Label:
FISIP,
Ikang Fawzi,
Isabella fawzi,
Marissa Haque,
UI
Langganan:
Postingan (Atom)